Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Air Pegunungan Kok Sumur Bor? Konsumen Tanya-Tanya
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Viral

Air Pegunungan Kok Sumur Bor? Konsumen Tanya-Tanya

Dari sini muncul pertanyaan besar: Apakah selama ini kita membeli air murni dari gunung, atau hanya membeli kepercayaan yang dibungkus rapi dalam botol bening?

Nugroho P.
Last updated: Oktober 25, 2025 3:16 pm
By Nugroho P.
3 Min Read
Share
Ilustrasi air minum.
SHARE

BACAAJA, JAKARTA – Ketika beli air minum dalam kemasan, kebanyakan orang percaya aja sama gambar gunung yang terpampang di label. Pegunungan yang sejuk, air yang murni, dan klaim alami yang terdengar manis di telinga. Tapi, bagaimana kalau ternyata air itu bukan berasal dari sumber yang seperti dijanjikan?

Anggota Komisi XIII DPR RI, Mafirion, lagi-lagi mengingatkan bahwa industri air minum dalam kemasan butuh pengawasan yang makin ketat. Pernyataannya muncul setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemukan fakta menarik saat sidak ke pabrik Aqua di Subang. Air yang dijual dengan imej pegunungan alami diduga ternyata cuma berasal dari sumur bor.

“Kalau yang diklaim air pegunungan, tapi ternyata air tanah, ini jelas menyesatkan. Konsumen berhak tahu apa yang mereka minum setiap hari,” tegas Mafirion, Sabtu (25/10/2025).

Menurutnya, isu ini bukan cuma soal iklan menipu atau ekonomi yang dirugikan. Tapi juga menyangkut hak asasi manusia dan hak warga negara yang diatur dalam UUD 1945. Hak atas informasi yang benar dan lingkungan hidup yang sehat, kata Mafirion, tak boleh diganggu gugat.

Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen, pelaku usaha dilarang keras memanipulasi info soal asal atau mutu produk. Mafirion menilai, aturan udah ada tapi pengawasannya masih longgar kayak tutup galon yang nggak rapat.

“Konsumen butuh transparansi. Kalau ada perusahaan yang klaimnya beda jauh sama kenyataan, pemerintah wajib turun tangan,” lanjutnya.

Makanya, Komisi XIII bakal mendorong pemerintah dan lembaga pengawas buat memperkuat sertifikasi dan pengawasan label produk. Biar nggak ada lagi brand yang mengandalkan gambar gunung cuma buat terlihat premium.

Di sisi lain, temuan Dedi Mulyadi ikut bikin publik khawatir soal dampak lingkungan. Air tanah yang ditarik besar-besaran bisa bikin bencana yang diam-diam datang: penurunan muka tanah, longsor, sampai ancaman krisis air.

Saat sidak itu, Dedi menemukan bahwa air yang dipompa dari kedalaman 100 sampai 130 meter mencapai sekitar 2,8 juta liter per hari. Banyak banget dan gratis pula, karena perusahaan nggak beli bahan bakunya dari alam.

“Kalau pabrik lain harus keluar biaya buat bahan produksi, perusahaan air ini tinggal nyedot aja,” ucap Dedi dengan ekspresi yang sulit disembunyikan.

Dari sini muncul pertanyaan besar:
Apakah selama ini kita membeli air murni dari gunung, atau hanya membeli kepercayaan yang dibungkus rapi dalam botol bening?

Masyarakat menunggu tindak lanjut. Konsumen ingin jaminan. Dan bumi tentu tak ingin terus-menerus disedot diam-diam. Sekarang saatnya semua lebih jujur. Karena seteguk air pun punya cerita, dan cerita itu sudah seharusnya benar. (*)

You Might Also Like

Dari Banjarnegara, Suara PPPK Menggema: Tolak Stigma ‘Tenaga Siap Pakai’

Viral “Doa Berbayar” Yusuf Mansur, Netizen Heboh, Ustaz atau Content Creator?

Bill Gates Keluar dari Top 10 Orang Terkaya AS

Ini Nih Duduk Perkara Boikot Trans7, Gegara Hina Lirboyo

Viral nan Tragis! Mbah Tarman Nikahi Gadis 24 Tahun, Mahar Cek Rp3 Miliar Ternyata Kosong

TAGGED:air pegununganair sumur boraquasumur bor
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Unik Banget, Bakal Ada Masjid Dibangun Dari Batu Giok
Next Article Banjir Pesisir dan Dinding Raksasa yang Belum Menjawab

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya mengatasi banjir di Semarang dan Grobogan.

BNPB Ngegas Operasi Modifikasi Cuaca, Atasi Banjir Semarang–Grobogan

Banjir Pesisir dan Dinding Raksasa yang Belum Menjawab

Air Pegunungan Kok Sumur Bor? Konsumen Tanya-Tanya

Unik Banget, Bakal Ada Masjid Dibangun Dari Batu Giok

Nini Kenter Suguhkan Entok Lembut, Rempah Meriah, Suasana Nyaman

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Viral

Uji Nyali di Kota Semarang: Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Bikin Deg-degan Tapi Seru!

Oktober 6, 2025
Viral

Raisa–Hamish, Romansa yang Retak di Ujung Cerita

Oktober 23, 2025
Viral

Gus Yahya Sebut, Santri Ikut Kerja Bakti Itu Bukan Eksploitasi, Lalu Apa Gus?

Oktober 11, 2025
Viral

Dunia Hiburan Berduka, Encuy Preman Pensiun Tutup Usia di Garut

September 8, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Air Pegunungan Kok Sumur Bor? Konsumen Tanya-Tanya
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?