BACAAJA, JAKARTA – Film horor Indonesia makin naik kelas. Kali ini giliran Abadi Nan Jaya, karya Kimo Stamboel, yang unjuk gigi lewat cerita zombi dengan sentuhan khas Nusantara. Bukan virus asing macam di film luar, tapi jamu. Iya, jamu yang biasanya bikin badan seger, di sini malah jadi starter pack kekacauan total.
Semua bermula dari racikan jamu spesial yang konon bisa bikin awet muda. Warga Wanirejo langsung penasaran. Tapi plot twist muncul setelah jamu itu bikin peminumnya jadi makhluk buas yang lapar apa aja, terutama manusia. Kaya beli jamu, bonusnya insting predator.
Kimo ternyata ngambil inspirasi dari kantong semar, tanaman karnivora yang emang doyan makan serangga. “Gimana kalau tanaman pemakan itu bisa ngaruh ke manusia?” kira-kira begitu ide gilanya. Hasilnya? Kulit melubang, urat nongol ke mana-mana, dan warna tubuh berubah gelap keunguan. Horornya lokal tapi nendang.
Makeup tim SFX pun kerja lembur, bikin ratusan zombi dengan level detail beda-beda. Bukan zombi busuk yang udah bertahun-tahun, tapi fresh from jamu, jadi luka-lukanya masih “segar” dan bentuk uratnya mirip kantong semar. Jijik tapi keren.
Yang bikin makin unik, zombinya tampil ala orang Indonesia. Ada yang pakai sarung, kebaya, sampai seragam polisi. Bayangin dikejar zombi bersarung sambil teriak “Woi, ojo mlayu adoh-adoh!”. Seram dan absurd dalam satu paket.
Setting-nya pun familiar: desa di Jawa Tengah, ada pesta sunatan, sawah hijau, sampai truk yang jadi angkutan warga. Horor jadi dekat langsung ke hati. Warga bukan cuma lari dari zombi, tapi juga dari gosip tetangga.
Para pemainnya juga bukan kaleng-kaleng. Donny Damara sebagai Sadimin tampil totalitas. Ditemani Mikha Tambayong, Eva Celia, Marthino Lio, sampai Ardit Erwandha yang bikin momen horor kadang terasa geli.
Film Abadi Nan Jaya sudah tayang di Netflix sejak 23 Oktober. Cocok buat kamu yang suka horor tapi juga cinta akar budaya sendiri. Siap-siap aja abis nonton kamu jadi mikir dua kali kalau ada jamu “awet muda” lewat depan rumah. (*)


