BACAAJA, SEMARANG — Asuransi kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Beli alat elektronik di marketplace secara otomatis akan dihubungkan dengan proteksi. Memesan tiket liburan di aplikasi, biasanya juga akan terhubung dengan proteksi asuransi.
Digitalisasi memungkinkan aneka produk asuransi dapat diperoleh dengan mudah. Penawaran promo hingga penjelasan produk yang detail dapat diakses melalui layar ponsel. Polis asuransi bisa langsung masuk ke email yang dapat diperiksa sewaktu-waktu. Segala kemudahan ini membuat asuransi menjadi lebih mudah dijangkau.
Kesadaran terhadap pentingnya asuransi juga semakin meningkat. Bahkan, anak-anak muda paling antusias untuk mendaftarkan diri sebagai nasabah asuransi.
Mengutip temuan survei yang diselenggarakan Indonesia Financial Group (IFG) Progress bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, generasi muda berusia kurang dari 30 tahun adalah kelompok masyarakat yang paling sadar pentingnya proteksi asuransi. Sebanyak 44,6% responden dari kelompok usia tersebut ingin mendaftarkan diri sebagai nasabah asuransi secepatnya.
Meski sangat berminat memproteksi diri melalui asuransi, sayangnya, mereka belum didukung oleh kondisi keuangan yang mumpuni untuk membayar premi asuransi. Barrier utamanya adalah kemampuan finansial.
Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Denny S. Adji mengatakan bahwa IFG telah membaca kondisi tersebut. Peluang penetrasi asuransi ke anak muda, lengkap dengan tantangan dari sisi finansialnya, diterjemahkan menjadi produk asuransi ‘kemasan sachet’. Life SAVER, adalah produk andalan IFG untuk menjangkau calon nasabah yang membutuhkan proteksi namun masih memiliki keterbatasan finansial.
Produk LifeSAVERdari IFG Life memberikan perlindungan terhadap cedera akibat kecelakaan, baik ringan maupun berat, mencakup berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, klinik, dan apotek dengan premi terjangkau.
Dengan premi Rp49.000 per bulan, tertanggung mendapatkan proteksi medis kecelakaan hingga Rp200 juta dan meninggal/cacat tetap senilai Rp20 juta. Selain itu, terdapat manfaat klaim untuk fisioterapi hingga Rp10 juta dan proteksi medis untuk cedera olahraga senilai maksimal Rp20 juta.
“Produk-produk ini disesuaikan dengan daya beli serta kebutuhan spesifik masyarakat, memastikan bahwa perlindungan finansial dapat diakses secara luas dan mudah. Download apps, daftar, bayar premi dan proses klaim semuanya digital,” ujarnya.
Saat ini IFG juga menggunakan pendekatan digital untuk peningkatan aksesibilitas terhadap berbagai produk serta memperluas jangkauan melalui aplikasi One by IFG. Aplikasi ini mengintegrasikan berbagai produk dan layanan finansial dari anggota holding IFG, baik asuransi jiwa, asuransi umum, investasi, dan akses layanan kesehatan digital bahkan hingga konsultasi secara daring dengan dokter.
Melalui One by IFG, masyarakat dapat dengan mudah mengakses, membeli, dan mengelola produk asuransi dan investasi. Kemudahan akses digital ini menghilangkan hambatan geografis dan waktu serta menjadikan asuransi lebih dekat dengan masyarakat.
Menurut Denny, IFG sebagai holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi yang berada di bawah naungan Danantara Indonesia, selalu berupaya meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Strategi utama IFG dalam meningkatkan literasi yang berdampak terhadap inklusi asuransi di Indonesia adalah dengan fokus pada beberapa pilar kunci yang saling mendukung, yakni memberikan edukasi yang menyasar langsung kelompok keluarga muda, UMKM, individu generasi muda sektor strategis pemerintah, dan segmen syariah.
Strategi IFG bersifat holistik dan terintegrasi, berfokus pada tiga pilar utama yang meliputi edukasi yang memberdayakan, inovasi produk yang terjangkau dan mudah di akses, serta kolaborasi yang berkelanjutan.
Pertama, pada pilar edukasi, IFG dan anggota holding hadir secara langsung di tengah masyarakat untuk membangun literasi.
“Kami memahami bahwa kepercayaan publik perlu diraih kembali dan literasi merupakan fondasinya. Kami tidak hanya memberi teori tetapi simulasi praktis dan mudah dipahami, tentang bagaimana asuransi untuk UMKM dapat melindungi warung mereka dari musibah, atau bagaimana asuransi jiwa dapat melindungi masa depan keluarga melalui manfaat santunan saat terjadi risiko meninggal dunia,” papar Denny.
Kedua, inovasi produk adalah kunci aksesibilitas. Melalui anggota holding seperti Jasa Raharja, Jasa Raharja Putera, IFG Life, Jasindo, Askrindo, dan lainnya, IFG menghadirkan beragam produk asuransi dengan premi terjangkau.
Ketiga, memperluas kolaborasi untuk meningkatkan dampak. IFG bermitra dengan banyak stakeholder mulai dari regulator, perusahaan, universitas dan komunitas lainnya untuk menyampaikan edukasi dan pemahaman akan produk asuransi ini melalui berbagai kanal informasi untuk menjangkau publik. Dengan Kolaborasi ini, IFG dan anggota holding juga fokus pada pengembangan produk inklusif yang sederhana dan terjangkau.
Dengan kemudahan akses digital dan inovasi produk berbiaya terjangkau, IFG berupaya menjadikan asuransi bukan lagi kebutuhan yang terasa jauh, melainkan bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Kini, proteksi diri tak lagi identik dengan premi mahal—cukup seharga segelas kopi per bulan, masa depan bisa lebih tenang. (Arif Nugroho)