BACAAJA, MALINAU – Suasana panggung Pesta Irau HUT Malinau ke-26 tiba-tiba jadi ramai ketika dua tokoh nyentrik, Iwan Fals dan Rocky Gerung, saling lempar celetukan. Mereka bertemu di satu panggung, satu momen, satu kehebohan.
Iwan Fals awalnya menikmati penampilan dengan santai. Sampai ia menyadari sahabat lama sedang menyusun kejutan kecil yang bikin jantung hampir salto.
“Rocky Gerung ada di sini, ketemu di sini kita,” seru Iwan, membuka momen reunian masa kuliah itu.
Sebagai penyanyi legendaris, Iwan memang gudangnya lagu hits. Dari era pita kaset sampai Spotify, namanya tetep jadi magnet.
Dia lahir di Jakarta 3 September 1961 dengan nama asli Virgiawan Listanto. Bakat musiknya sudah mengalir kencang sejak lama, ditambah hobi olahraga yang seabrek. Karate sampai voli, semua digas.
Kenal Rocky? Sudah lama. Katanya dari zaman kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang IISIP). Iwan juga sempat kuliah di Institut Kesenian Jakarta. Pokoknya anak kampus yang jiwa seninya tinggi.
“Dulu dia jadi asisten dosen, gak ada ngomongnya. Kok sekarang menggerung-gerung,” celetuk Iwan sambil senyum jahil.
Rocky membalas nggak mau kalah. Ia bilang Iwan sedang menyiapkan lagu baru tapi judulnya masih rahasia. “Tentang tadi apa? Anak sekecil itu?” pancing Rocky.
Yang dimaksud tentu lagu “Sore Tugu Pancoran.” Lagu legendaris yang sudah melekat di telinga banyak orang.
Lalu Rocky nekat banting setir lirik. Tanpa aba-aba, keluar sindiran politis yang bikin Iwan refleks tepok jidat.
“Sebetulnya versi awalnya begini, ‘anak sekecil itu disuruh jadi wapres’,” ujar Rocky mantap.
Publik terpingkal. Iwan langsung panik. Tangannya mengibas, sinyal stop total.
“Cukup, cukup, cukup!” potong Iwan cepat, seperti wasit menghentikan pertandingan sebelum keributan dimulai.
Rocky memang akademisi yang kalau bicara soal politik, suka pakai kacamata filsafat yang tajam. Lulusan Sastra FIB UI, lahir di Manado tahun 1959, dan sekarang jadi salah satu pengamat paling vokal di negeri ini.
Momen kecil ini menunjukkan satu hal: ketika musik dan politik saling senggol, panggung bisa berubah jadi arena debat satir yang bikin heboh penonton.
Yang jelas, duet spontan Iwan-Rocky ini masih jadi obrolan seru warganet karena kadang panggung hiburan jadi tempat jujur untuk curhat kondisi negara.
Kalau mereka satu panggung lagi? Bisa jadi trending topik lagi. Dunia musik dan dunia politik kayak lagi collab dadakan yang tak terduga, tapi selalu bikin penasaran. (*)


