Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Legitimasi Bupati Pati Sudewo: Masih Sah di Atas Kertas, Tapi di Lapangan? Yah…
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Rasan-Rasan

Legitimasi Bupati Pati Sudewo: Masih Sah di Atas Kertas, Tapi di Lapangan? Yah…

LEGITIMASI Bupati Pati Sudewo pasca demo besar bukan lagi sekadar urusan sah atau tidak di atas kertas, tapi soal seberapa kuat ia masih dipercaya rakyat dan DPRD; di mata publik, kenaikan PBB 250% yang sempat diluncurkan sudah bikin kontrak sosial retak, sementara di legislatif, jalannya Hak Angket adalah tanda hubungan eksekutif–legislatif memanas; secara hukum posisinya masih aman, tapi secara politik ia seperti jalan di jembatan gantung dengan tali yang mulai rapuh—tinggal tunggu apakah akan diperbaiki atau putus.

baniabbasy
Last updated: Agustus 15, 2025 4:52 pm
By baniabbasy
3 Min Read
Share
Massa aksi penurunan pajak bumi bangunan di Pati yang berubah turunkan Bupati Sudewo setelah kenaikan tarif PBB dibatalkan. Foto: bae
Massa aksi penurunan pajak bumi bangunan di Pati yang berubah turunkan Bupati Sudewo setelah kenaikan tarif PBB dibatalkan. Foto: bae
SHARE

DEMO besar-besaran yang mengguncang Pati, Rabu (13/8/2025), dengan tuntutan turunkan Bupati Sudewo, bukan sekadar aksi panas musiman. Ini lebih mirip indikator cuaca politik: langit kelihatan cerah, tapi angin kencang sudah bikin pohon miring. Dan pohon itu adalah legitimasi Sudewo.

Di mata rakyat, legitimasi itu bukan cuma soal legalitas hasil Pilkada, tapi soal rasa percaya dan rasa “diwakili”. Ketika kebijakan kontroversial—macam kenaikan PBB 250%—meledak di tengah masyarakat, apalagi dengan komunikasi publik yang dinilai telat dan kaku, trust rakyat gampang luntur. Meski akhirnya kebijakan itu dibatalkan, luka psikologisnya keburu ada. Warga merasa kebijakan itu “tega” banget, apalagi di tengah situasi ekonomi yang belum pulih.

Di sinilah masalahnya: legitimasi rakyat itu sifatnya cair. Hari ini bisa setia, besok bisa pindah ke kubu oposisi kalau merasa dikhianati. Demo kemarin jelas menunjukkan kalau sebagian warga udah merasa kontrak sosialnya retak. Walaupun masih banyak yang diam, bukan berarti mereka setuju—bisa jadi cuma nunggu momentum berikutnya buat bersuara.

Di mata legislatif, ceritanya sedikit beda. DPRD nggak cuma ngukur dari sentimen publik, tapi juga dari aspek hukum dan prosedural. Hak Angket yang sekarang lagi digarap Pansus adalah sinyal bahwa hubungan eksekutif-legislatif lagi nggak harmonis. Pansus ini bukan sekadar forum curhat, tapi jalur resmi yang kalau dijalankan tuntas, ujungnya bisa sampai Mahkamah Agung dan Presiden.

Masalahnya, legitimasi di hadapan DPRD sifatnya lebih “keras kepala” karena diatur undang-undang. Selama belum ada putusan sah yang membuktikan pelanggaran berat, posisi Bupati masih aman di atas kertas. Tapi secara politik, begitu mayoritas fraksi sudah condong mendukung Hak Menyatakan Pendapat, ya itu tanda lampu kuning—bahkan mungkin oranye terang.

Jadi, di mana posisi Sudewo sekarang?

Di atas kertas, dia masih Bupati sah. Tapi di lapangan, dia lagi jalan di atas jembatan gantung yang talinya mulai aus. Satu langkah salah atau kebijakan yang dianggap mengabaikan suara publik bisa bikin talinya putus. Kalau dia bisa memanfaatkan sisa waktu buat memulihkan komunikasi dengan rakyat, mendekati tokoh-tokoh masyarakat, dan meredam gesekan dengan DPRD, masih ada peluang legitimasi itu diperbaiki.

Tapi kalau tidak, skenario “MA bilang terbukti” bukan lagi sekadar gosip politik. Ia bisa jadi babak baru dalam sejarah politik Pati—dan nama Sudewo akan tercatat, tapi bukan di halaman yang dia mau.

Di dunia politik lokal, legitimasi itu ibarat baterai HP. Sah secara hukum itu seperti HP yang masih hidup, tapi kalau baterainya tinggal 2%, notifikasi “low power” sudah muncul. Dan yang bahaya, rakyat dan DPRD sekarang sama-sama pegang colokan. Pertanyaannya: mereka mau nge-charge atau malah cabut kabelnya?(*)

You Might Also Like

Pidato Puan: Negara Konoha, One Piece, dan Ironi Demokrasi Kita

DPRD Setuju Gulirkan Hak Angket dan Bentuk Pansus, Proses Pemakzulan Bupati Pati Dimulai

Sri Mulyani: Pajak Itu Kayak Zakat, Guru Itu Beban? Publik: Lah, Serius Bu?

Tunjangan Sultan, Rakyat Kelimpungan: Saat Elit Politik Lupa Caranya Turun ke Bumi

Kenaikan Pajak Bukan Alasan Utama Demo di Pati, Tapi Soal Kepemimpinan

TAGGED:Bupati Sudewodprd setuju pemakzulan bupati patiLegitimasi Sudewo hilangPansus hak angket Lengserkan Bupati Pati
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Coretan Lengserkan Sudewo menghiasai Gedung DPRD Pati. Kamis (14/8/2025) Panitia Khusus DPRD Kabupaten Pati mulai menggelar sidang agenda hak angket pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Foto: Bae Road Map Pemakzulan Bupati Pati Terbuka, Ini 9 Langkah Pansus DPRD Pati
Next Article UMKM Gedawang Level Up! Mahasiswa Undip Bantu Go Legal & Go Digital

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Demo masyarakat Kabupaten Pati yang awalnya tuntut penurunan tarif PBB P2 berubah menjadi turunkan Bupati Sudewo. Foto: Bae
Rasan-Rasan

Dari PBB 250% ke “Turunkan Bupati”: Drama Politik Pati yang Plot Twisnya Bikin Netizen Geleng-Geleng

Agustus 13, 2025
Warga Pati, Senin (25/8/2025) mengirim surat ke KPK lewat kantor pos, mendesak agar KPK segera menangkap Bupati Pati Sudewo atas dugaan terlibat dalam kasus korupsi proyek DJKA Kemenhub. *bae
DaerahPolitrik

Warga Pati Ramai-Ramai Kirim Surat Cinta ke KPK Minta Tangkap Sudewo!

Agustus 25, 2025
Felix Iryantomo-- Peneliti Senior INSTRAN (Inisiatif Strategis Transportasi)
Rasan-Rasan

JEMBATAN TIMBANG DIBUBARKAN, BAGAIMANA PENGAWASAN ANGKUTAN BARANG SELANJUTNYA…?

Agustus 19, 2025
Daerah

Ricuh di Pati, Prabowo: Ya Sayang Aja Sampai Segitunya

Agustus 13, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?