BACAAJA, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi lagi getol ngegas proyek pengembangan pelabuhan. Dua pelabuhan besar, Tanjung Emas di Semarang dan Multipurpose Batang jadi target utama. Ambisinya jelas: bikin logistik Jateng lebih ngebut dan jadi magnet investasi baru.
“Jawa Tengah harus punya daya dobrak untuk meningkatkan perekonomian. Kelemahan Jawa Tengah itu pada logistik, khususnya pelabuhan. Jadi kita laris punya yang lebih bagus karena kawasan industri kita rata-rata sudah 60 persen, Kendal itu bahkan hampir 90 persen,” ujarnya saat menerima audiensi dari Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto dan Asosiasi Pelabuhan,Jumat (22/8).
Luthfi nggak main-main. Dia dorong pelabuhan Batang segera beroperasi buat menopang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang, plus minta jalur kereta kontainer kelar maksimal setahun. “Harus segera dipercepat. Bupati dan Wali Kota sudah saya suruh buat kawasan-kawasan lagi. Maka pelabuhan ini penting. Nanti saya akan ngobrol lebih detail lagi dengan Dirut Pelindo,” tegasnya.
Izin Pelabuhan
Sementara itu, Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto Wahyu Widodo, bilang pihaknya sudah ngebut urusan administrasi dan izin Pelabuhan Batang. Targetnya, September udah bisa jalan.
“Batang, secara administrasi dan perizinan kami selesaikan di Agustus ini dan mudah-mudahan sudah bisa jalan bulan September,” katanya.
Pelabuhan Batang nantinya awalnya dipakai PT KCC dari Korea Selatan buat ngirim bahan baku dari Bangka-Belitung ke pabrik di KEK Batang. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Emas bakal dibenahi sesuai masterplan biar arus logistik dan ekspor lebih lancar.
“Kita mendatangkan bahan baku menggunakan tongkang dari Bangka-Belitung, setelah diproses di Batang, ekspornya lewat Tanjung Emas yaitu TPKS. Jadi pelabuhan Batang itu untuk mensupport kegiatan di KEK Batang,” jelas Purwanto. (bae)