Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Kabur dari Jerat Scam: 110 WNI Tunggu Pulang dari Kamboja
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Info

Kabur dari Jerat Scam: 110 WNI Tunggu Pulang dari Kamboja

Kepolisian Kamboja saat ini tengah mendalami peran para pelaku serta jalur perekrutan yang digunakan. Dari hasil asesmen, mayoritas korban direkrut lewat jalur ilegal.

Nugroho P.
Last updated: Oktober 23, 2025 8:33 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
ilustrasi Penipuan online.
SHARE

BACAAJA, JAKARTA – Drama pekerja migran asal Indonesia di Kamboja akhirnya mulai menemukan titik terang. Sebanyak 110 WNI yang sempat terjebak dalam perusahaan online scam kini sudah diamankan oleh otoritas setempat dan KBRI Phnom Penh.

Kabar baiknya, kondisi mereka dinyatakan sehat dan proses pemulangan tengah disiapkan pemerintah Indonesia. Mereka kini menunggu giliran untuk dipulangkan ke tanah air setelah melewati masa sulit di negeri orang.

Plt. Direktur Siber Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kombes Pol Guntur Saputro, menjelaskan bahwa jumlah korban terus bertambah dari laporan awal. Dari 97 orang, kini meningkat menjadi 110 WNI yang berhasil keluar dari perusahaan scam tersebut.

“Semuanya sudah berada di rumah detensi imigrasi Kamboja, alhamdulillah dalam keadaan sehat,” ujar Kombes Guntur dalam keterangan resminya.

Sebelas WNI yang sebelumnya dirawat di rumah sakit pun dikonfirmasi sudah pulih. Mereka kini bergabung dengan rekan-rekan lain sambil menunggu proses administrasi kepulangan.

Namun, di balik kabar baik itu, terselip kisah pahit. Beberapa WNI mengaku mendapat perlakuan kasar dari rekan senegaranya sendiri.

Kombes Guntur menyebut, empat WNI yang berperan sebagai leader scam diduga menjadi pelaku kekerasan terhadap sesama pekerja. Mereka memberikan sanksi fisik bagi yang gagal memenuhi target kerja.

“Empat orang ini melakukan kekerasan sebagai bentuk hukuman. Sekarang sudah ditangani polisi Kamboja dan sedang diinvestigasi,” jelasnya.

Kepolisian Kamboja saat ini tengah mendalami peran para pelaku serta jalur perekrutan yang digunakan. Dari hasil asesmen, mayoritas korban direkrut lewat jalur ilegal.

Platform digital seperti Telegram dan Facebook disebut menjadi pintu awal bagi para korban untuk dijebak dengan iming-iming gaji besar dan pekerjaan mudah.

Tak sedikit pula yang tergiur karena ajakan teman atau kenalan yang sebelumnya lebih dulu berangkat. Janji manis berubah menjadi jebakan, meninggalkan luka dan trauma bagi para korban.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui KBRI Phnom Penh terus berkoordinasi intensif dengan otoritas setempat. Fokus utama kini adalah mempercepat proses repatriasi.

Dari total 110 WNI, sebanyak 91 orang memiliki paspor dan siap menjalani repatriasi mandiri. Mereka yang tidak memiliki dokumen akan dibuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).

Setelah sampai di Indonesia, mereka akan menjalani proses verifikasi dan asesmen ulang untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas perekrutan mereka.

Langkah ini diharapkan bisa membuka rantai panjang perdagangan manusia yang berkedok tawaran kerja di luar negeri.

Pemerintah menegaskan akan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam perekrutan ilegal tersebut.

Kasus ini juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja daring yang tidak jelas sumbernya.

Satu kesamaan dari semua korban: mereka berangkat dengan harapan tinggi, tapi pulang dengan pengalaman getir.

Kini, tugas negara adalah memastikan mereka benar-benar bisa pulang dengan aman dan mendapatkan pendampingan setelah tiba di tanah air.

Karena di balik kisah mereka, tersimpan pelajaran besar tentang pentingnya kewaspadaan dan perlindungan tenaga kerja migran.

Dan semoga, dari kejadian ini, tidak ada lagi warga Indonesia yang harus mencari rezeki dengan cara yang berujung penipuan dan penderitaan. (*)

You Might Also Like

Begini Sesumbar Pelatih China Soal Lawan Indonesia

Panggung HUT RI ke-80 di Semarang Urung Digelar, Suasana Jadi Serius Gara-Gara Demo

Kalah Kelas, Tim Garuda Tumbang 0-6 di Osaka

44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot

Aduh! 180 Dapur MBG Tak Punya Sertifikat Higienis 

TAGGED:kambojakerusuhanpekerja migranperusahaan online scamscam
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Saksi-saksi sidang korupsi BUMD Cilacap diambil sumpah. Sidang Korupsi BUMD Cilacap, Jaksa: Peran Kodam Gak Bisa Dilepaskan
Next Article Ilustrasi jalur pantura Semarang lumpuh diterjang banjir. (grafis/wahyu) Jalur Pantura Semarang Lumpuh Diterjang Banjir

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Anjing Yogi Viral Mukanya Mirip Manusia Banget Loh

Sindir Gibran, Rocky Gerung Ganti Lirik, Iwan Fals Langsung Panik 

Rumah Penuh Sampah, Pria Sepi Pati Ditemukan Tewas

Rekor Nama Terpanjang Dunia, Bikin Petugas Pusing Tujuh Keliling

Ilustrasi rumah pensiun Jokowi di Colomadu, Karanganyar.

Rumah Pensiun Jokowi Rp 200 Miliar Lebih: Angkanya Nggak Wajar, Harus Diaudit!

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ilustrasi anggota Polri (polisi).
Hukum

Polisi Ini Dikenai Sanksi Etik Usai Hamili Calon Istri, Korban Alami Keguguran Saat Diperiksa

Oktober 8, 2025
Olahraga

Jateng Gaspol Jadi Pusat Olahraga Berkuda Nasional, Trek Internasional Dibangun di Batang

September 21, 2025
Olahraga

Fun Yoga for Charity, Kolaborasi dengan Sedekah Sepatu untuk Anak Purbalingga

Oktober 2, 2025
Daerah

Blankspot Jadi Hotspot: Internet Gratis Pemprov Jateng Bikin Desa Wisata Makin Hits

Oktober 4, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Kabur dari Jerat Scam: 110 WNI Tunggu Pulang dari Kamboja
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?