BACAAJA, JAKARTA— Indonesia lagi-lagi dapat “gelar” yang nggak bikin bangga. Dari hasil rapat kerja Komisi XII DPR RI bareng Menteri Lingkungan Hidup yang digelar Kamis (4/9/2025), terkuak fakta mencengangkan: Indonesia ngehasilin 60 juta ton sampah per tahun, dan 17%-nya adalah plastik. Nah, dari jumlah itu, hampir 10 juta ton plastik udah nyasar ke laut. Yes, kita sekarang jadi penyumbang sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Miris banget, kan?
Komisi XII DPR RI nggak tinggal diam. Ketua Komisi XII DPR, Sugeng Suparwoto bilang, sebagian besar sampah kita berakhir di TPA open dumping alias pembuangan terbuka, yang ternyata nyumbang gas metana—gas rumah kaca yang 20 kali lebih jahat dari karbon dioksida. “Bayangin aja, 60 juta ton sampah per tahun dan hampir 10 jutanya itu plastik. Sebagiannya udah ke laut,” ujarnya.
Masalahnya bukan cuma laut jadi kotor, tapi juga berdampak langsung ke perubahan iklim. Padahal Indonesia udah tanda tangan di Paris Agreement buat nurunin emisi. Jadi makin nggak nyambung kalau nggak ada tindakan nyata.
Anggota Komisi XII DPR, Rahmat Muhajirin, juga ikut angkat suara. Dia ngedukung penuh alokasi anggaran KLHK buat 2026 dan minta agar pemerintah fokus ke program penanganan sampah yang lebih serius. Termasuk edukasi masyarakat, dorong UMKM energi hijau, sampai masukin isu lingkungan ke pendidikan.
Hasil rapat? Komisi XII DPR sepakat kasih pagu anggaran Rp1.3 Triliun buat KLHK dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 2026. Tapi jangan senang dulu, karena anggaran itu masih bakal dibahas lagi di rapat lanjutan. So, semoga duitnya beneran dipakai buat nyelamatin bumi, bukan cuma numpuk di laporan aja.(*)