BACAAJA, JAKARTA – Banjir Bali bikin semua orang sedih. Ada belasan orang meninggal dunia, ribuan orang terdampak.
Gak tahu berapa ratus miliar rupiah kerugian yang timbul. Belum ada itungan resmi dari yang berwenang.
Yang jelas, semua itu bikin kita sedih dan prihatin.
Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintah gerak cepat lakukan penanganan.
Banjir Bali bukan hanya menyisakan kesedihan karena kehilangan, karena nyawa melayang, tapi juga merontokkan citra.
Bali itu Pulau Dewat, pulau tujuan wisata internasional. Tak hanya terkenal se-Indonesia, tapi juga seantro dunia.
Pemerintah harus segera bertindak dan memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Di antaranya keperluan air bersih, obat-obatan, makanan, pakaian, hingga tempat pengungsian yang layak.
“Banjir di Bali menelan korban jiwa, merusak rumah warga, melumpuhkan aktivitas perdagangan, bahkan pariwisata yang menjadi nadi ekonomi. Ini bukan sekadar bencana alam, melainkan ujian kapasitas negara dalam melindungi rakyat,” kata Puan, Kamis (11/9/2025).
“Pemerintah harus bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sejak hari pertama,” sambungnya.
Selain itu, Puan juga meminta pemerintah melakukan penguatan mitigasi jangka panjang, melalui audit tata ruang, hingga pembangunan sistem drainase perkotaan yang memadai. Puan menyoroti pentingnya komunikasi publik yang jelas dari pemerintah.
Lebih lanjut, Puan mengatakan Bali merupakan wajah pariwisata Indonesia, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Ada citra dan nama baik pemerintah Indonesia yang dipertaruhkan di sana. Dipertaruhkan di mata internasional.
“Pemulihan Bali harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh.”
“Bencana ini adalah pengingat bahwa negara harus hadir secara nyata. Bali harus segera pulih, dan DPR RI akan mengawal agar proses pemulihan berjalan transparan, cepat, dan berpihak pada masyarakat,” imbuh Ketua DPP PDIP itu.
Sebelumnya, bencana banjir di Bali mengakibatkan korban tewas.
Total saat ini, ada 14 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini. Sementara, dua orang lainnya masih hilang
“Data sementara per Kamis, 11 September 2025 pukul 11.00 WIB, total korban meninggal meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Kamis (11/9).
BPBD Bali mencatat 120 titik banjir melanda tujuh kabupaten/kota di Bali. Rinciannya, Denpasar sebanyak 81 titik banjir, Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik.
Kemudian, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik dan Klungkung satu titik. (*)